Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Foto:Abror R)
JAKARTA - Pemberian grasi terhadap terpidana narkoba Schapelle Corby terus menyisakan banyak pertanyaan. Wakil Ketua Komisi III DPR, Nasir Jamil mensinyalir ada hal yang membuat Presiden SBY tertekan hingga akhirnya mengabulkan grasi bagi WN Australia itu.
"Menurut saya itu patut dipertanyakan karena jangan-jangan ada konteks di luar hukum dan politik. Kalau menurut saya sepertinya itu, rasanya sulit SBY mau memberikan grasi kalau tidak ada tekanan dari Australia," kata Nasir di Jakarta, Rabu (30/5/2012).
Untuk itu, tambahnya, wakil rakyat di Senayan bertekad untuk melakukan interplasi untuk menjawab teka teki alasan SBY memberikan grasi. Karena, jawaban yang beredar selama ini selalu berbeda-beda.
"Denny (Wamenkumham) bilang ini masalah kemanusiaan, Amir (Menkumham) bilang supaya Australia jangan mengobok-obok Papua. Oleh karena itu besok kita koordinasi dengan MA, biar tahu apa kejelasan di balik pemberian grasi ini," ungkapnya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan partainya akan berkonsultasi dulu dengan fraksi di DPR. Karena ini berkaitan dengan partai koalisi pendukung pemerintah juga. Namun, Nasir berharap banyak jika hak bertanya bisa terlaksana.
"Mudah-mudahan pimpinan fraksi bisa mengerti dan dapat memberikan dukungan agar dapat mendukung fraksi ini," ujarnya.
(trk)
0 comments:
Post a Comment