VIVAlife - Plak. Sejak kecil, kita mungkin sudah diajari untuk melawan musuh gigi yang satu ini. Mulai dengan rajin menyikat gigi hingga rutin memainkan benang gigi. Semua demi mempertahankan kesehatan gigi dan senyum menawan.
"Melawan plak gigi sebenarnya bukan hal rumit, tapi butuh disiplin. Konsistensi adalah kunci," ujar Richard Price, DMD, Juru Bicara American Dental Association, kepada WebMD. "Kebiasaan baik untuk kesehatan gigi, sebenarnya sangat sederhana."
Plak merupakan campuran lengket antara bakteri dan zat-zat yang mereka keluarkan. Bakteri memproduksi bahan kimia perekat disebut mucopolysaccharides. Di sinilah kemudian bakteri hidup dan menempel pada gigi: biofilm.
Mulanya, campuran lengket itu hanya seperti lapisan berlendir yang rapuh dan mudah luruh saat tersapu sikat gigi. "Seperti kotoran di akuarium yang sangat mudah dibersihkan dengan kain lap," ujar Price.
Itu jika Anda memiliki kebiasaan rajin menyikat gigi. Jika tidak, bakteri yang bertahan akan melepaskan zat asam yang dapat membuat lapisan lendir perlahan mengeras. Membentuk karang gigi atau kalkulus.
Tak hanya itu, pelepasan asam yang tak terkendali juga berpotensi merusak enamel gigi. Dalam jangka waktu lama, kondisi ini akan menyebabkan munculnya lubang pada gigi.
"Karang gigi adalah plak yang membatu. Jika sudah terbentuk, tak akan bisa terkikis atau luruh dengan sikat gigi. Harus melibatkan dokter gigi untuk membersihkannya," Price menambahkan.
Karang gigi dan gigi berlubang harus segera diatasi. Selain memicu aroma napas tak sedap, dua masalah itu juga dapat mengakibatkan masalah kesehatan gigi yang lebih serius, seperti gigi rapuh, dan infeksi gusi.
Tuesday, May 29, 2012
Seluk Beluk Munculnya Karang Gigi
9:07 PM
No comments
0 comments:
Post a Comment