Partai Demokrat Bagai Kapal Titanic

JAKARTA - Kasus korupsi seakan tak pernah berhenti menghantam Partai Demokrat. Terbaru, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencekal Anggota Dewan Pembina, Hartati Murdaya. Pengamat Politik, Fadjroel Rahman, mengibaratkan partai binaan Presiden SBY ini seperti kapal Titanic.

"Pertanyaan besar saat ini, partai ini mau diselamatkan atau mau hancur. Partai Demokrat ini seperti Titanic, sudah menabrak karang sekarang tinggal nunggu hancurnya," kata dia saat berbincang dengan Okezone, Rabu (4/7/2012).

Menurutnya, mau selamat atau mau hancur adalah dua pilihan yang harus segera diputuskan oleh Partai Demokrat. Partai Demokrat, sambungnya, saat ini benar berada dalam titik nadir kehancuran. Pasalnya sejumlah petinggi diduga terlibat dalam kasus korupsi.

"Kalau mau selamat mereka yang terlibat segera di nonaktifkan, Anas dan Angie dikeluarkan saja," tegasnya.

Jika ini dilakukan, kata dia, tentu akan membawa pesan kepada masyarakat jika partai ini sungguh-sungguh ingin bersih. Kepercayaan masyarakat terhadap Partai Demokrat mungkin saja kembali muncul. "Sekretaris dewan pembina (Andi Mallarangeng) dinonaktifkan saja baik sebagai menteri atau kader. Hartati nonaktifkan juga karena kapal ini sudah mau hancur," paparnya.

Dia memperediksi, jika tidak dilakukan pemecatan terhadap kader yang terlibat korupsi, suara Partai Demokrat akan anjlok hingga angka di bawah tujuh persen. Dia mencontohkan, suara PDIP jatuh dari 33 persen hingga 14 persen lantaran Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri yang saat itu menjabat sebagai presiden tidak menunjukkan prestasi. Padahal PDIP sama sekali tidak dirundung kasus korupsi.

"Apalagi Demokrat, sudah tidak berprestasi banyak kader yang dijerat korupsi. Jadi sudah digulung dua kasus sekaligus," pungkasnya.
(trk)

Partai Demokrat Bagai Kapal Titanic Gallery