KPK Limpahkan Kasus Suap Bea Cukai ke Mabes Polri

ilustrasi

JAKARTA- Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menerima pelimpahan berkas kasus dugaan suap di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pelimpahan sudah dilakukan pada 26 Juni 2012 lalu.

Kepala Biro Pusat Informasi dan Data Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Mochammad Taufik, mengatakan, berkas pelimpahan sedang dipelajari dan diinvestigasi oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi.

"Penyidik dari  Direktorat Tindak Pidana Korupsi sedang mempelajari dan menginvestigasi berkas pelimpahan itu," ujarnya  di Jakarta, Kamis (5/7/12).

Ada empat tersangka terkait kasus ini. Mereka yakni, pegawai dari Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, W, MR, DS, dan EF. W diduga menerima uang terkait proses pengurusan dokumen barang-barang yang tertahan di Bea dan Cukai milik A, seorang warga negara Amerika dan perusahaan tempatnya bekerja.

KPK menduga ada pemerasan yang dilakukan W kepada A melalui perantara bernama E. Berdasarkan keterangan sementara, barang-barang berupa peralatan gedung dan rumah milik A itu dibawa dari luar negeri ke Indonesia tapi tertahan selama empat bulan di Bea dan Cukai. Untuk meloloskan barang-barang tersebut, A dimintai uang  Rp150 juta.

Saat ini keempat tersangka belum ditahan oleh KPK maupun polisi. Dari pelimpahan itu, KPK menyangkakan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ayat 12p.

"Pemeriksaan itu nantinya bisa berkembang. Itu belum juga ke pemerasan, penyuapan. Pemeriksaan awal memang sudah dilakukan KPK tetapi untuk diproses Bareskrim belum. Baru akan kita panggil tersangkanya. Saat ini masih mendalami berkas-berkas kelengkapan dari KPK," pungkasnya.
(trk)

KPK Limpahkan Kasus Suap Bea Cukai ke Mabes Polri Gallery