Friday, June 15, 2012

Pecahkan Rekor Muri, 1.000 Pria Kalsel Siap Divasektomi

Chammah (Foto: Saifullah/Okezone)
Chammah (Foto: Saifullah/Okezone)

BANJARMASIN - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Selatan bakal punya hajatan besar pada 21-22 Juni 2012 mendatang. Mereka akan melakukan vasektomi kepada 1.000 pria yang berasal dari 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan.
 
“Kegiatan ini akan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri), karena metode operasi pria (MOP) terbanyak saat ini dipegang Jateng dengan jumlah peserta 767 orang,” ujar Ketua Perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan Chammah Wahyuni di Banjarmasin, Jumat (15/6/2012).
 
Untuk memecahkan rekor Muri yang dipegang Provinsi Jawa Tengah, kata Chammah, minimal diperlukan jumlah peserta vasektomi sebanyak 850 orang. Namun, dia optimis mampu mengumpulkan 1.000 pria yang siap divasektomi. “Kami sudah menyiapkan acara ini selama tiga bulan,” ungkapnya.
 
Operasi vasektomi secara serentak pada 21-22 Juni mendatang akan dilakukan di RS Tempat Perawatan Tentara (TPT) Suharsono, Banjarmasin dan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Alasannya, karena peserta terbanyak berasal dari Kota Banjarmasin dan Kabupaten Hulu Sungai.
 
Sementara untuk tenaga medisnya, panitia akan mendatangkan para dokter dari Surabaya, Yogyakarta, Lampung, Sumatera Selatan, dan DKI Jakarta. “Total ada 26 tim medis. Ada juga 42 dokter muda yang sudah kami latih, tapi mereka belum akan ikut melakukan tindakan medis,” ungkapnya.
 
Chammah menjelaskan, bukan perkara mudah dalam menyakinkan dan mengumpulkan 1.000 pria yang mau divasektomi. Pihaknya membutuhkan waktu selama tiga bulan lebih untuk mempersiapkan hajatan ini. Untungnya, panitia disokong penuh para kader IPKB, PKK, lurah, pegawai dinas sosial, Dandim, Danramil, Babinsa, dan aparat pemerintah daerah lainnya.
 
“Saya bilang ke Pak Dandim tentang rencana kegiatan ini, Alhamdulillah beliau mendukung penuh. Kemudian para Babinsa kami kumpulkan dan untuk diberikan sosialisasi tentang vasektomi selama tiga hari. Begitu pula dengan para tokoh masyarakat,” ungkapnya.
 
Jauh hari sebelum muncul ide menggelar kegiatan vasektomi massal, BKKBN Kalsel mengajak para ulama setempat studi banding ke Situbondo, Jawa Timur. Di sana, para ulama saling bertukar pendapat tentang hukum vasektomi.
 
Akhirnya setelah melalui perdebatan panjang disepakati vasektomi diperbolehkan karena ada metode rekanalisasi atau bukan vasektomi permanen. “Kenapa kami ajak ke Situbondo, karena di sana sudah mampu melakukan MOP terhadap 1.800 pria. Ulama di sana juga memperbolehkan dilakukannya vasektomi,” tuturnya.
 
Di penghujung ceritanya, Chammah menegaskan alasan dilakukannya vasektomi secara massal di Kalimantan Selatan. Di tanah kelahirannya ini, kata dia, banyak pasangan muda yang sudah memiliki lima anak. “Mereka nikah muda, kalau terus dibiarkan akan keterusan,” tandasnya.

(ydh)

Pecahkan Rekor Muri, 1.000 Pria Kalsel Siap Divasektomi Gallery

Pecahkan Rekor Muri, 1.000 Pria Kalsel Siap Divasektomi Pecahkan Rekor Muri, 1.000 Pria Kalsel Siap Divasektomi Pecahkan Rekor Muri, 1.000 Pria Kalsel Siap Divasektomi Pecahkan Rekor Muri, 1.000 Pria Kalsel Siap Divasektomi Pecahkan Rekor Muri, 1.000 Pria Kalsel Siap Divasektomi Pecahkan Rekor Muri, 1.000 Pria Kalsel Siap Divasektomi Pecahkan Rekor Muri, 1.000 Pria Kalsel Siap Divasektomi

0 comments:

Post a Comment