Wednesday, June 6, 2012

Kasus Korupsi di Ditjen Pajak Luar Biasa

Ilustrasi (Foto: okezone)
Ilustrasi (Foto: okezone)

JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahteran, Indra mengatakan, tertangkap tangannya TH, JG, dan satu orang lainya kemarin siang hanya merupakan puncak gunung es dari maraknya praktek suap di lingkungan Dirjen Pajak.

Menurut dia, praktek suap itu tidak bisa dilihat dari nilai uang yang disuapkan kecil. Namun, dia yakin bahwa kasus di lembaga tersebut sangat luar biasa.

"Kecilnya uang suap yang diduga sebesar Rp285 juta bukan berarti kecil kasusnya. Saya yakin ini hanya  kecil dipuncak atau permukaannya, tapi di dalamnya akan sangat luar biasa. Uang sebesar Rp285 juta merupakan bagian kecil dari transaksi suap dari salah satu perusahaan saja. Bagaimana dengan transaksi sebelumnya yang tidak sempat terendus oleh KPK dan bagaimana dengan perusahaan-perusahaan yang lainnya yang juga menggunakan jasa TH?" katanya, Kamis (7/6/2012).

Oleh sebab itu lanjutnya, kasus ini merupakan kasus besar yang harus diungkap setuntas-tuntasnya.

"Siapa pemilik perusahaan yang menyuap TH? Karena tentunya patut diduga ini praktek suap seperti ini bukan yang pertama kalinya dilakukan perusahaan tersebut. Perusahaan-perusahaan apa saja yang sebelumya menggunakan jasa TH? Bagaimana keterlibatan atasan dan rekan kerja TH lainnya? Kenapa wajib pajak lebih suka memberikan/menyuap pegawai pajak dari pada membayar pajak kenegara? Itu semua harus diungkap oleh KPK," tegasnya.

Anggota Komisi III DPR itu menjelaskan birokrasi yang rumit dan mentalitas yang korup merupakan akar dari praktek-praktek suap tersebut. Harus ada perombakan atau reformasi besar-besaran di tubuh Dirjen Pajak.

"Negeri ini harus belajar dari terungkapnya kasus Gayus, Dhana, dan sekarang ini TH. Bayangkan saja pegawai pajak sekelas mereka saja telah mampu melakukan korupsi ratusan juta hingga ratusan miliar," paparnya.

Oleh sebab itu kata dia, janganlah bangsa ini menjadi bangsa keledai yang terus terjerembab pada lubang yang sama. Sektor pendapatan negara seperti pajak dan tambang (ESDM), merupakan sektor yang sangat subur dengan praktek korupsi. Ribuan triliun dana yang berputar di sana dan puluhan triliun potensi dana yang korupsi oleh para pengkhianat bangsa.

"Jadi kalau SBY memang serius ingin memberantas korupsi di negeri ini dan tidak sekedar retorika atau pencitraan belaka, serta tidak membiarkan bangsa kita menjadi bangsa keledai, maka SBY harus juga serius melakukan fokus pembenahan, pencegahan, dan penindakan disektor pendapatan negara ini. Harus ada langkah-langkah yang serius, revolusioner, dan terukur dari para aparat penegak hukum beserta instansi terkait dalam membenahi korupsi di sektor pendapatan negara ini," pungkasnya.
(crl)

Kasus Korupsi di Ditjen Pajak Luar Biasa Gallery

Kasus Korupsi di Ditjen Pajak Luar Biasa Kasus Korupsi di Ditjen Pajak Luar Biasa Kasus Korupsi di Ditjen Pajak Luar Biasa Kasus Korupsi di Ditjen Pajak Luar Biasa Kasus Korupsi di Ditjen Pajak Luar Biasa Kasus Korupsi di Ditjen Pajak Luar Biasa Kasus Korupsi di Ditjen Pajak Luar Biasa

0 comments:

Post a Comment