JAKARTA - Nama-nama calon presiden yang akan bertarung pada Pilpres 2014 masih dihuni wajah-wajah lama. Partai politik tak perlu berbangga diri meski bisa meningkatkan eletabilitas dan popularitas calon karena dinilai telah gagal dalam melaksanakan proses kaderisasi.
"Partai politik telah gagal memainkan peran rekriutmen politik dalam rangka kaderisasi dengan tampilnya nama-nama lama. Ini jadi persoalan serius," kata Pengamat Politik Universitas Indonesia, Kamaruddin, saat berbincang dengan Okezone, Senin (18/6/2012).
Menurutnya, Indonesia sudah menjalani masa reformasi selama 14 tahun. Selayaknya, wajah-wajah muda tampil di panggung politik paling depan termasuk menjadi calon presiden. Namun, nyatanya pemain lama masih tetap yang mendapat dukungan paling besar.
Kata dia, terlalu berlebihan memang jika menyebut calon presiden masih dikuasai nama-nama seperti Megawati Sukarnoputri, Prabowo Subianto atau Aburizal Bakrie jika berbicara perspektif yang ideal.
"Tiga nama ini kan pemain lama, kita berharap ada perubahan anak muda yang tampil ada cukup banyak nama anak muda yang bagus, sangat bisa diberikan kesempatan memimpin negeri ini," tukasnya.
Menurutnya sangat bisa dipastikan tiga nama di atas akan kembali menghiasi Pilpres. Megawati, dalam beberapa kesempatan memang sering mengatakan, anak muda harus tampil. Tapi itu hanya akan jadi pemanis bibir saja bila elektabilitas dan popularitasnya terus meningkat.
"Elektabilitas dan popularitasnya tinggi pada akhirnya akan tergoda juga. orang bertarung di Pilpres kan tidak mau juara dua atau tiga, maunya juara satu," paparnya.
Ada banyak persoalan yang membuat anak muda tidak bisa berbuat banyak. Kekuatan materi pemain lama salah satu yang jadi kendala anak muda untuk maju. Selain itu ada juga politik balas budi.
"Memposisikan orang penting di partai tidak lepas dari beliau (pemain lama) jadi ada balas budi, persoalannya jadi complecated. Mestinya sosok muda sudah tampil," pungkasnya.
(trk)
Capres Wajah Lama, Kaderisasi Parpol Gagal Gallery
0 comments:
Post a Comment