Ilustrasi (Foto: Istimewa)
JAKARTA - Direktur Angkasa Pura II, Tri Sunoko, mengatakan tidak ada masalah terhadap pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) seri 97004 atau merupakan pesawat pengganti, padahal yang mendapatkan ijin untuk Joy Flight pesawat SSJ-100 seri 97005.
"Tidak masalah yang didaftarkan pesawat SSJ-100 seri 97005, namun yang datang 97004, itu sudah biasa," ujar Tri Sunoko, di depan Komisi V DPR RI, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP), di Gedung DPR, Senin (28/5/2012).
Menurutnya sebuah pesawat bukan dilihat dari nomornya namun dari sertifikat yang dikeluarkan. Pesawat SSJ-100 ini, sudah mendapatkan sertifikat dari pihak Rusia dan IASA atau Asosiasi Penerbangan Internasional.
"Dengan sertifikat dari Rusia, dan IASA sudah cukup, sama seperti Boing 737-200," ungkapnya.
Kata Tri Sukono, setifikat dari IASA atau Asosiasi Penerbangan Internasional itu, sudah cukup bagi Pesawat SSJ-100 untuk terbang di wilayah Indonesia.
"Kami bahkan dunia internasional mempercayai sertifikat dari IASA itu," paparnya.
Saat melakukan Briefing office untuk terbang Joy Flight pesawat SSJ-100, lanjut Tri Sunoko, pihaknya memang memberikan ijin terbang karena pesawat SSJ-100 sudah mempunyai sertifikat.
"Kami berikan ijin, karena kelaikan terbang cukup sertifikat," tegasnya.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara, Harry Bakti, mengakui kalau baru mengetahui kalau pesawat SSJ-100 yang mengadakan Joy Flight di Indonesia bernomor 97004 bukan bernomor 97005 seperti yang ada di surat ijin di atas wilayah Indonesia, sesudah pesawat itu jatuh.
(Munir)
0 comments:
Post a Comment